Definisi etika dan bisnis
Definisi Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah
ilmu dan bukan sebuah ajaran. Yang memeberi kita norma tentang bagaimana kita
harus hidup adalah moralitas. Sedangkan etika justru hanya melakukan refleksi
kritis atas norma atau ajaran moral tersebut. Atau kita juga bisa mengatakan
bahwa moralitas adalah petunjuk konkret yang siapa pakai tentang bagaimana kita
harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional
ajaran moral yang siap dipakai itu. Keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi
kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini.
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan
cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis
yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis
dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan
menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Etika moral, hukum dan agama
Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral. Dalam memecahkan masalah, kita tidak perlu binggung untuk memilih teori mana yang sebaiknya digunakan, sebab kita dapat menggunakan semua teori itu untuk menganalisis suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan melihat hasil apa yang diberikan masing-masing teori itu kepada kita.
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral. Dalam memecahkan masalah, kita tidak perlu binggung untuk memilih teori mana yang sebaiknya digunakan, sebab kita dapat menggunakan semua teori itu untuk menganalisis suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan melihat hasil apa yang diberikan masing-masing teori itu kepada kita.
Hukum membutuhkan moral. Dalam
kekaisaran roma terdapat pepatah quid leges sine moribus? Yang artinya adalah
apa guna undang-undang jika tidak disertai moralitas? Tanpa moralitas, hukum
akan kosong. Kualitas hukum sebagian besar ditentukan oleh mutu moralnya.
Karena itu hukum selalu harus diukur dengan norma moral. Disisi lain moral juga
membutuhkan hukum. Moral tidak ada artinya jika tidak diungkapkan dan
dilembagakan dalam masyarakat.
Etika
mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam
menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama yakni
etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional. Sedangkan Agama menuntut
seseorang untuk mendasarkan diri pada wahtu Tuhan dan ajaran agama.
Klasifikasi Etika
Etika normatif : berfokus pada prinsip-prinsip yang
seharusnya dari tindakan yang baik2.
Etika terapan: penerapan teori-teori etika secara lebih
spesifik baik pada domain privat atau publik.
Etika deskriptif: hanya melakukan observasi terhadap
apa yang dianggap baik oleh individuatau masyarakat.
Metaetika: berfokus pada arti
dari pernyataan-pernyataan etika.
KONSEP DASAR ETIKA
Istilah “etika” berasal dan bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam
bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat,
ahlak, watak, perasaan; sikap; dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta
etha mempunyai adat kebiasaan. Menurut filsuf Yunani Aristoteles,
istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat/moral. Sehingga
berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar